Minggu, 24 Juni 2012

Jalan tak selalu mulus kawan

      Semua berawal dari hati, semua berawal dari mimpi... semuanya dan segala sesuatunyaakan sangat terasa nyaman dan damai, kali ini aku akan memcoba menulis sedikit apa yang pernah aku lalami, yah dari pada lakuin hal yang gak karuan, mendingan nulis aja lah...

      Meskiupun tulisan ini dibilang baru, aku newbee.. ini aku baru menulis aja jariku udah gemetaran, ah apa peduliku yang penting mulai menulis ajalah...

     yah langsung saja aku mulai kayaknya di novel novel CAPTER 1. sekiranya para pembaca tidak sakit hati dengan coretan saya ini yang tergolong amat pemula dan tergolong amat sangat tidak karuan, muai dari bahasa dan tata letak apanya lah, sebelummnya saya juga mohon maaf bagi parapembaca setelah membaca blog ini, mohon kritik dan saran yang membangun..

CAPTER 1.
           Sebutlah sebuah perjalanan panjang ini tak akan pernah berakhir disini , sebutlah petualang baru akan terus bermunculan, siapa sangka dan siapa mengira, semua menjadi kuasa sang ilahi, kita sebagai manusia hanya bisa menjalani, berawal dari sebuah perjanan panjang seorang anak manusia sebutlah "Si Beri", entak kenapa juga aku berinama "Beri" bukan agung agus atau siapalah, "Si Beri" bisa disebut juga anak kemarin sore yang umurnya tidak lebih dari 24 tahun, kenangan masa silam yang ada dihatinya membuat dia harus berjaung dan bertahan atas apa yang sedang terjadi. dia sebanarnya adalah seoarng anak yang beruntung dan dia anak onrang yang lumayan berada tak pernah merasa kekurang, sejak sang ayah di panggil oleh Yang MAha Kuasa, hidupnya harus berubah drastis.
            Sebauh kota kecil namun padat penduduknya membuatnya harus mengesampingkan ego perasaan dan keinginan, sebagai pemuda yang berjiwa keras, namun dia tak pernah satupun mau untuk melakukan hal yang dapat merugikan orang lain, labih baik kelaparan daripada harus merampas hak orang lain, dikota inilah petualangnnya dimulai, mulai dari sekolah yang dia sebenarnya belum tau apa tujuan dari sekolah tersebut...dia hanya beranggapan "inilah hidup dan fase ini harus aku jalani" , kehidupan dirumah tak lagi mulus, keuangan tak lagi lancar, dia hanya berharap bisa menyenangkan hati sang ibunda tercinta.
            Meskipun bandel tak karuan dia sangat sayang sekali sama ibunya" waw keren jg ya...dia hanya menjoba meneruskan cita- cita sang ayah, "MENJAGA IBU", tak seorangpun tau isi hatinya, bahkan kelurga terdekat hanya bisa membantu segi materi, bukan itu yang di mau beri, bukan itu sebenarya yang diinginkan beri, di tak pernah tau benar apa kesenangannya, apa hobinya, yang dia tau adalah hanya ibunya..
          Hingga suatu ketika dia harus berpisah dengan ibunya, dia harus terus pergi jauh untuk meneruskan hidupnya, meneruskan cita-cita sang ayah, dia perge menuntut ilmu, yang sebenarnya dia juga belum tau pasti apa yang akan ia dapatkan, dia tak pernah tau hanya menjalani dan terus berjalan tanpa tau tujuan dan arah, ranpa ada yang mengingatkan, tanpa ada yang mengarahkan...
        Hingga dia pun akhirnya terjerumus kedalam dunia baru, dunia yang belum pernah ia temukan sebelumnnya, semuanya serba mudah, semuanya serba wah, semuanya semu...namun sangat nyaman untuk dijalani, waduh kyaknya otakku sudah mulai buntu...si beri juga sedang asik dengan dunianya yang baru So to be continue dulu ya.............

     wih..lama juga si beri menghilang lagi dibuai kesenangan semu... Si beri kembali ingin muncul...di otakku dia sudah menari nari penuh dengan girang menikmati dunia semunya dengan pera penari2 jalanan yang tak pernah tau nasib kehidupan esok hari...ya sudah beri ayoo sini sini beri Come To Papa....ya sudah mari kita lanjutkan..

          Si Beri dengan segala kekurangganya dan segala keingintahuan yang segudang dia mulai menikmati dan terus menikmati, hingga diapun tak pernah menyadari apa yang dilakukan telah dilura batas kewajaran, semuanorma yang pernah dia ketahui kini hilang...punah, semua hanya terfikir bagaimana terus bisa menari nari dan terus begembira...
           Badan sudah muali tak terurus, rambut udah mulai menggondrong, pipi makin kempong pantat makin bolong, yah kyaknya agak kasarrr..tak apalah...Dia suadah mulai lupa akan tujuan dan cita-citanya untuk ibunya, semuanya hilang semua hanya kenangan, entah sampai kapan, sekolah mulai tak karuan uang pergi tak jelas, Cinta apa lagi..yah Cinta, dia tak pernah kenal dan dia tak pernah tau tentang cinta.

          Ditengah perjalanan yang di geluti, di tengah suasana hati yang penuh kesemuan, seorang teman lama datang, dengan penuh rasa penasaran dan penuh rasa ingin tahu Beri memberi salam seperti biasa saja "hoi apa kabar gus?" sebut saja namanya bagus, jangan tanya kenapa aku beri nama bagus karena itu gak bakalan bisa dijawab, dari tadi nama itu mondar madir di depan monitor..bagus teman sekolah smasa SMA, bagus lah yang selalu menemani beri, dan kondisinya sekarang berbeda 180 drajat, bagus heran. dia bingung
ini bukan beri yang dia kenal, fisik sih si Beri , penampilan dan gaya hidup layaknya para anak-anak gedongan yang terkadang hanya bisa habiskan uang orang tua demi kesenangan batinnya.

         Bagus sengaja datang karena si Beri sudah jarang pulang, semua nomer handphone mati, dia sengaja hanya untuk tau sedang apa si beri, kenapa sudah lama tak memberi kabar. dia berkunjung ke kos si beri, dengan penuh rasa penyesalan dan bingung dia menjawab "baik baik aja"," Kamu gimana kok jadi gini?", si beri hanya tersenyum dan si beri hanya berkata, "inilah duniaku sekarang ini, sudah kamu gabung ke sini aja, ayo temani saya menikmati indahnya dunia", Si bagus hanya geleng gelang kepala. Dia tak habis pikir kawannya itu kerasukan setan apa sehingga bisa jadi seperti itu, kawannya sekarang botol botol, kertas kertas pembungkus daun kenikmatan. banyak tisu basah dan mungkin sudah teramat BASAH, sehingga sampai menempel di tembok dan kering.

          " Kamu itu ber, mau sampe kapan?" , "bagaimana IBU?" , seketika mendengar kata ibu , beri tertunduk lesu, tertunduk layu...matanya berkaca kaca, dia tak bisa menjawab pertanyaan itu? sebenarnya dia pun sangat rindu, sedetikpun dia juga tidak pernah tau kabar dari ibunya, sudah lama sekali rasanya dia tak pernah mendengar kabar ibunya...wihhh..miris dan ter-iris...

           Singkat cerita, si baguspun berpamitan untuk kembali, dia hanya berpesan "jaga dirimu baik-baik, jangan kecewakan ibumu", setelah itu dia pergi, siberi mengantakan ke setasiun yang cukup lama peninggalan jaman belanda namun masih sampe sekarang beroprasi...keretapun  tiba si Bagus pun pergi, tinggalah kesunyian lagi, pertanyaan demi pertanyaan yang terus menampar si beri, kecamuk dalam hati beri, bercampur aduk....
  eittsss time to over for me, so lanjut CAPTER 2 ya...


   



4 komentar:

  1. Wheww.. apa kabar si Beri saat ini? masih sibuk dengan dunia barunya kahh? Semoga tetap berbagia disana yaa. Sekalipun semu. Tapi kebahagiaan tetaplah kebahagiaan. Jadi, dinikmati saja ;)

    Bingung mo komen apa. Sukak dengan gaya nulismu Ndu. Eh iya, tombol follownya mana nih yeee..??

    BalasHapus
  2. aku melu promosi ae.... :P

    2nd blog q....
    http://secondhandgresik.blogspot.com/

    hehehehehehe :D

    BalasHapus
  3. sipp.. ditunggu chapter dua nya yaaa.. :D

    BalasHapus
  4. Laaah,. id nya belum di ganti. Diatas ini komen saya Ndu, Mae :D

    BalasHapus